Apakah kamu suka dengan tulisan ini?

Kelas Unggulan di RSBI Bikin Orangtua-Guru "Ribut"


Sejumlah orangtua siswa di SD RSBI 066 Pekkabata, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, memprotes pihak sekolah, Jumat (15/7/2011), karena anaknya ditempatkan di kelas C, yang dianggap kelas nonunggulan. Penempatan siswa di kelas nonunggulan karena dinilai memiliki kemampuan di bawah siswa lainnya. Para orangtua ini mengamuk kepada guru-guru karena menilai penempatan siswa di kelas unggulan sangat subyektif.

Hal yang dipertanyakan adalah penempatan siswa di kelas unggulan hanya melalui beberapa pertanyaan dan tidak mendasarkan hasil pada rangking siswa di kelas selama satu tahun pelajaran. Padahal, mereka menilai anak-anaknya berprestasi dan menempati posisi rangking 10 besar.

"Ini kan tidak adil, masa cuma tes beberapa soal tiba-tiba anak dinilai berprestasi. Terus di mana hasil tes dan siswa rangking di kelas selama setahun pelajaran," ujar Aco Sulkarnaem, orangtua siswa.

Aco mengatakan, siswa lain yang dinilainya memiliki prestasi di bawah anaknya justru ditempatkan di kelas unggulan. Menurut dia, mereka diduga anak-anak pejabat dan orang berpengaruh di sekolah.

Protes orangtua siswa ini tak ayal turut memancing emosi para guru. Penjelasan bahwa tak ada perbedaan antara kelas unggulan dan nonunggulan tak dipedulikan. Akhirnya, situasi sempat ramai karena terjadi keributan antara orangtua dan guru.

Untuk membuktikan penilaian dilakukan secara obyektif, para guru lantas membongkar lembar jawaban siswa untuk ditunjukkan kepada orangtuanya.

"Semua yang lulus masuk kelas unggulan hasil tesnya sudah ada. Dan tidak benar nama-nama yang disebut itu diluluskan," ujar Ruhaema, guru SD 066 Pekkabata.

Untuk mengamankan situasi, pihak sekolah sempat meminta bantuan aparat kepolisian. Tak lama, para orangtua siswa pun meninggalkan sekolah.


sumber: Kompas

0 komentar:

Posting Komentar